Seks adalah hal yang tabu bagi sebagian orang. Tetapi hal itu penting bagi setiap orang yang sadar akan kodrat manusia. Seks tidak hanya penting bagi orang dewasa tetapi juga penting bagi anak-anak agar mampu menempatkan dirinya dan seks sesuai dengan norma dan ajaran agama yang sesungguhnya.
Demikian disampaikan oleh ibu Nuryani Ummu Aqil dalam pembinaan ibu-ibu PWK (Pos Wanita Keadilan) di dusun Poitan, Srimartani, Piyungan pada Ahad 6 Mei yang lalu. Acara tersebut dihadiri oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Pos Wanita Keadilan setempat.
Pendidikan seks perlu diberikan bagi anak tetapi tidak untuk mengajarkan mereka tentang berhubungan seks. Pendidikan seks bisa diberikan dengan mengenalkan mereka tentang anggota tubuh dan fungsinya, identitas diri dan keluarganya, dan pemahaman perbedaan jenis kelamin. Tujuan dari pendidikan ini adalah:
1. Agar anak memahami konsep tubuh dan fungsinya;
2. Anak dapat menjaga dan merawat tubuhnya (=konsep otoritas tubuh);
3. Mengerti perbedaan lawan jenis;
4. Menjaga anak agar terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual.
Selain itu, ada hal-hal yang perlu diketahui bersama oleh orang tua, yaitu:
1. Pentingnya memisahkan anak kecil laki-laki dan perempuan. Mencampurkan mereka pada usia dini akan menimbulkan kerusakan dan cacat pada cara pandang, sifat dan perbuatan pada kedua jenis tersebut.
2. Hendaknya anak-anak diajarkan keistimewaan aurat, bahwa dia tidak layak terbuka di depan siapapun. Mengajarkan dan mendidik hal ini akan menumbuhkan sifat menjaga diri, malu dan mencegah orang-orang amoral melakukan tindakan bejat kepadanya.
3. Wawasan seksual yang berkaitan dengan jimak, atau sesuatu yang umumnya terkait dengan permasalah suami isteri, hal ini hanya dilakukan saat dibutuhkan, seperti jika sudah menjelang pernikahan, atau dia sudah matang, sehingga dia dapat memahami masalah-masalah umum seperti hukum zina atau semisalnya yang ada kaitannya dengan jimak atau aurat.
Semoga kita dan anak-anak kita senantiasa dijaga Alloh dalam iman dan takwa.
Demikian disampaikan oleh ibu Nuryani Ummu Aqil dalam pembinaan ibu-ibu PWK (Pos Wanita Keadilan) di dusun Poitan, Srimartani, Piyungan pada Ahad 6 Mei yang lalu. Acara tersebut dihadiri oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Pos Wanita Keadilan setempat.
Pendidikan seks perlu diberikan bagi anak tetapi tidak untuk mengajarkan mereka tentang berhubungan seks. Pendidikan seks bisa diberikan dengan mengenalkan mereka tentang anggota tubuh dan fungsinya, identitas diri dan keluarganya, dan pemahaman perbedaan jenis kelamin. Tujuan dari pendidikan ini adalah:
1. Agar anak memahami konsep tubuh dan fungsinya;
2. Anak dapat menjaga dan merawat tubuhnya (=konsep otoritas tubuh);
3. Mengerti perbedaan lawan jenis;
4. Menjaga anak agar terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyebaran penyakit menular seksual.
Selain itu, ada hal-hal yang perlu diketahui bersama oleh orang tua, yaitu:
1. Pentingnya memisahkan anak kecil laki-laki dan perempuan. Mencampurkan mereka pada usia dini akan menimbulkan kerusakan dan cacat pada cara pandang, sifat dan perbuatan pada kedua jenis tersebut.
2. Hendaknya anak-anak diajarkan keistimewaan aurat, bahwa dia tidak layak terbuka di depan siapapun. Mengajarkan dan mendidik hal ini akan menumbuhkan sifat menjaga diri, malu dan mencegah orang-orang amoral melakukan tindakan bejat kepadanya.
3. Wawasan seksual yang berkaitan dengan jimak, atau sesuatu yang umumnya terkait dengan permasalah suami isteri, hal ini hanya dilakukan saat dibutuhkan, seperti jika sudah menjelang pernikahan, atau dia sudah matang, sehingga dia dapat memahami masalah-masalah umum seperti hukum zina atau semisalnya yang ada kaitannya dengan jimak atau aurat.
Semoga kita dan anak-anak kita senantiasa dijaga Alloh dalam iman dan takwa.
*Reported by AdamFM
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
0 comments:
Post a Comment