Home » » Singkatan Nama Calon Walikota DOA yang paling menarik

Singkatan Nama Calon Walikota DOA yang paling menarik

Written By Admin on Wednesday, April 10, 2013 | 7:52 AM

Era Otonomi Daerah yang dimulai sejak 1999 mengakibatkan pergeseran struktur kekuasaan, dari pola consensual elite ke competitive elite, sekaligus  menandai babak baru kehidupan sosial politik di Indonesia yang lebih demokratis dengan sistem multi partai. Sebab, pada era sebelumnya hampir selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru, pemilihan presiden hingga kepala daerah (Gubernur, bupati, walikota) melalui proses musyawarah untuk mufakat. Akibat  dari sistem terbuka dan multi partai, para calon kepala daerah bersaing secara terbuka dengan berusaha sekuat tenaga mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya untuk menjadi pemenang. Suasana persaingan yang kadang-kadang sangat keras tak terhindarkan. Karena itu, setiap menjelang pilkada suhu politik biasanya memanas, tak terkecuali di kota Malang. 

Sebagaimana diketahui masyarakat kota Malang akan punya hajat besar, yakni memilih pemimpin mereka (walikota dan wakil wali kota) periode 2013-2018 menggantikan Walikota Drs. Peni Suparto, M.AP yang sudah menjabat selama dua periode. Pemilihan akan diadakan pada 23 Mei 2013. Sesuai dinamika yang terjadi hajatan politik lima tahunan tersebut juga menyajikan fenomena yang menarik untuk dikaji sejenak secara akademik.

Selain memasang foto di hampir semua tempat-tempat strategis dan di ruang-ruang publik, semua calon membuat singkatan nama calon dan pasangannya. Misalnya, Dwi Cahyono-Nuruddin disingkat “DWI-UDDIN”, pasangan Achmad Mujais-Yunar Mulya disingkat “RAJA” , pasangan Moch. Anton-Sutiaji disingkat  “AJI”, Heri Pudji Utami dan Sofyan Edi Jarwoko (disingkat DaDi), pasangan Sri Rahayu-Priyatmoko Oetomo disingkat SR-MK, dan pasangan Agus Dono-Arif H.S disingkat “DOA”.

Tujuannya tidak lain adalah untuk memudahkan diingat dan lebih komunikatif. Tanpa disadari  atau tidak, para pelaku politik di kota Malang  telah memanfaatkan kekuatan bahasa dan simbol sebagai piranti menggapai kekuasaan dan tidak semata menggunakan sumber ekonomi sebagai instrumen utama. Di balik singkatan, slogan dan wara serta bentuk pakaian para politisi terdapat suatu konsep yang bekerja di dalam suatu sistem politik, khususnya dalam ranah komunikasi politik. Dari sisi komunikasi politik, di antara singkatan nama para calon, singkatan DOA (Agus Dono dan Arif H.S) yang paling efektif, karena mudah mengingatnya.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN | PKS Tegal | PKS Magelang | PKS Jaktim | PKS Pontianak | PKS Sumut | MBO indonesia | Caksub
Copyright © 2013. PKS Kedungkandang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger