 |
| Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengunjungi dan berbincang dengan anak-anak jalanan yang tinggal di pinggiran rel Pejompongan, Jakarta, |
Dengan dibantu pendanaan dari Badan Amal Internasional Kuwait, Kementerian Sosial (Kemsos) akan menggarap beberapa proyek kemanusiaan dalam waktu dekat ini.
Bantuan tahap pertama sebesar 170 ribu dolar AS akan dikucurkan Kuwait untuk membantu 1.000 anak-anak kaum dhuafa Indonesia dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Sedangkan bantuan tahap kedua berupa pembangunan gedung untuk menampung lebih banyak anak-anak cacat.
"Jika sebelumnya di gedung yang lama hanya 15 anak cacat yang bisa ditampung, dengan gedung baru mampu menampung 100 anak cacat. Lokasi gedung yang akan dibangun direncanakan tak jauh dari Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di sela-sela kunjungan Pimpinan Badan Amal Internasional Kuwait, Abdullah Ma'tuq Al Ma'tuq beserta rombongan dari Kuwait ke PSBR Bambu Apus, Jakarta (Rabu, 18/4).
Menurut Mensos, rencana proyek kemanusiaan ini sudah lama dirancang Kemsos dan Kuwait. Negara penghasil minyak terbesar dunia ini, tertarik untuk mendirikan pusat pelatihan dan rehabilitasi penyandang cacat.
"Tahun lalu program anak jalanan sudah jalan. Selain cacat, akan ada santunan bagi 1.000 anak yatim piatu atau anak dhuafa setiap tahunnya. Nanti dananya akan dikelola oleh Kemsos dan apakah nantinya berbentuk tabungan seperti Program Kesejahteraan Sosial Anak PKSA kita lihat saja," katanya.
Menurut Salim, negara luar yang berpartisipasi melaksanakan program Kemsos tetap harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.
Sementara itu, Abdullah Ma'tuq Al Ma'tuq mengatakan bahwa Kuwait merupakan negara dengan masyarakat yang terbuka dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.Karena itu, bantuan yang diberikan ke Indonesia juga dilakukan tanpa ada kompensasi apapun juga. [rakyatmerdeka]
Bantuan tahap pertama sebesar 170 ribu dolar AS akan dikucurkan Kuwait untuk membantu 1.000 anak-anak kaum dhuafa Indonesia dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Sedangkan bantuan tahap kedua berupa pembangunan gedung untuk menampung lebih banyak anak-anak cacat.
"Jika sebelumnya di gedung yang lama hanya 15 anak cacat yang bisa ditampung, dengan gedung baru mampu menampung 100 anak cacat. Lokasi gedung yang akan dibangun direncanakan tak jauh dari Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di sela-sela kunjungan Pimpinan Badan Amal Internasional Kuwait, Abdullah Ma'tuq Al Ma'tuq beserta rombongan dari Kuwait ke PSBR Bambu Apus, Jakarta (Rabu, 18/4).
Menurut Mensos, rencana proyek kemanusiaan ini sudah lama dirancang Kemsos dan Kuwait. Negara penghasil minyak terbesar dunia ini, tertarik untuk mendirikan pusat pelatihan dan rehabilitasi penyandang cacat.
"Tahun lalu program anak jalanan sudah jalan. Selain cacat, akan ada santunan bagi 1.000 anak yatim piatu atau anak dhuafa setiap tahunnya. Nanti dananya akan dikelola oleh Kemsos dan apakah nantinya berbentuk tabungan seperti Program Kesejahteraan Sosial Anak PKSA kita lihat saja," katanya.
Menurut Salim, negara luar yang berpartisipasi melaksanakan program Kemsos tetap harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.
Sementara itu, Abdullah Ma'tuq Al Ma'tuq mengatakan bahwa Kuwait merupakan negara dengan masyarakat yang terbuka dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.Karena itu, bantuan yang diberikan ke Indonesia juga dilakukan tanpa ada kompensasi apapun juga. [rakyatmerdeka]
___________ *posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
0 comments:
Post a Comment